Semalam yang baru berlalu...
aku menemui jejak yang hilang...
tapak kaki itu masih jelas kelihatan...
kebun semak pernah menjadi taman permainan...
ku susuri denai berliku...
selaput..pakis..dan israel memenuhi....
tunggul kelapa bergelimpangan...
mangar menguncup masih belum mekar..
putik kelapa layu berguguran...daunnya berselerak kekeringan...
Disini dulu...aku masih teringat..
seorang ibu gigih menghayun tajak...
mengumpul rumput dan rampai...
melonggok setinggi busut...
untuk dijadikan sebuah perunan......
Bakaran abu dilambuk dicangkul..
anak-anak keladi mengambil tempat...
timun bahagia memenuhi lanjaran...
kacang tersenyum melahirkan hasil...
cabai tertawa merah kulitnya....
Disini juga ...tumpahnya keringat ibu..
tangan berbalut luka berduri...
nanas berbakul menjadi sasaran...
nyamuk dan agas tak pernah dihiraukan..
demi memberi anak-anak pelajaran....
Pokok getah itu masih tetap gagah...
tanda torehan masih berbekas...
kolam takungan masih jernih...
jentrung dan sibu-sibu terbang keriangan...
Bila musin panen tiba...
sayuran dikutip memberi laba...
anak-anak tersenyum hati gembira..
penat yang menebal hilang percuma...
Aku melihat pepohan kekabu..
tempat berasal bantal rumahku...
masih tegap berdiri tanpa ragu...
cuma kini hasilnya tidak lagi menjadi miliku...
Langkah kaki berlalu pergi...
meninggalkan tempat kenangan abadi...
pokok nangka , cempedak dan kopi...
kini tidak lagi menyimbahkan seri...
Wahai emak dan bapakku...
kenangan itu mendalam kesan pada ku...
walaupun telah berlalu ditelan waktu...
masih meruntun jiwa ragaku....
No comments:
Post a Comment